![]() |
Strigops habroptilus |
Nama latin : Strigops habroptilus
Status : Sangat terancam punah (IUCN 3.1)
Habitat : Hutan-hutan di Selandia baru

Kakapo (kakapo berarti kakaktua malam dalam bahasa maori) adalah spesies parrot yang besar dan tak bisa terbang karena sayapnya terlalu pendek untuk ukurannya. Sayapnya digunakan untuk keseimbangan saat memanjat dan untuk mengurangi resiko cedera saat jatuh dari pohon. Burung ini termasuk hewan nokturnal (aktif di malam hari). Panjang burung ini sekitar 60 cm dengan berat sekitar 2-4 kg saat dewasa. Kakapo juga merupakan parrot terberat karena kakapo bisa mengakumulasikan lemak dalam jumlah banyak untuk menyimpan energi. Burung ini termasuk burung dimorphic (memiliki perbedaan fisik antara jantan dan betina). Burung betina memiliki kepala dan pruh yang lebih sempit, wajah yang tidak terlalu mirip kubah, paha dan kaki lebih ramping berwarna pink keabu-abuan dan lebih agresif daripada pejantan.
Sebagaimana hewan nokturnal lainnya, kakapo memiliki kepekaan terhadap bau dan suara. Ini sangat membantu kakapo untuk mencari makan dan bertahan hidup.
Paruh kakapo beradaptasi untuk memakan makanan halus. Burung ini adalah burung herbivora. Mereka memakan 25 jenis tanaman lokal, buah, biji-bijian, serbuk sari dan lapisan kayu pohon. Kakapo suka memakan buah pohon rimu dan akan memakannya sangat banyak ketika musim berbuah. Kakapo punya kebiasaan untuk memegang tanaman menggunakan kakinya dan memuntahkan bagian-bagian yang sulit dicerna dalam bentuk bola.
Kakapo adalah satu-satunya spesies parrot yang tak bisa terbang. Burung ini punya kebiasaan unik saat musim kawin. Burung jantan dan betina akan berkumpul di sebuah tempat dan bersaing untuk menarik perhatian betina. Bahkan, burung jantan bisa pergi sejauh 7 km dari teritorialnya untuk kawin (Pasti capek harus jalan kaki sejauh itu). Burung betina biasanya akan memilih pejantan yang memiliki suara yang keras. Dan untuk membuat suara yang cukup keras dengan frekuensi rendah (di bawah 100hz), burung jantan menggali lubang untuk merefleksikan suara.

Kakapo menjadi burung yang langka karena predator mereka bertambah banyak (tikus dan kucing tentunya, terlebih burung ini bersarang di atas tanah), diburu manusia untuk ornamen, habitat yang rusak, dan hanya bertelur tiap beberapa tahun sekali
Berikut tabel perkembangan populasi kakapo dari tahun ke tahun.
Semoga Bermanfaat
salam
Blogger