Kamis, 12 September 2013

Kakapo

Strigops habroptilus 


Nama latin         : Strigops habroptilus
Status                : Sangat terancam punah (IUCN 3.1)
Habitat              : Hutan-hutan di Selandia baru


Kakapo (kakapo berarti kakaktua malam dalam bahasa maori) adalah spesies parrot yang besar dan tak bisa terbang karena sayapnya terlalu pendek untuk ukurannya.  Sayapnya digunakan untuk keseimbangan saat memanjat dan untuk mengurangi resiko cedera saat jatuh dari pohon. Burung ini termasuk hewan nokturnal (aktif di malam hari). Panjang burung ini sekitar 60 cm dengan berat sekitar 2-4 kg saat dewasa. Kakapo juga merupakan parrot terberat karena kakapo bisa mengakumulasikan lemak dalam jumlah banyak untuk menyimpan energi. Burung ini termasuk burung dimorphic (memiliki perbedaan fisik antara jantan dan betina). Burung betina memiliki kepala dan pruh yang lebih sempit, wajah yang tidak terlalu mirip kubah, paha dan kaki lebih ramping berwarna pink keabu-abuan dan lebih agresif daripada pejantan.

Sebagaimana hewan nokturnal lainnya, kakapo memiliki kepekaan terhadap bau dan suara. Ini sangat membantu kakapo untuk mencari makan dan bertahan hidup.

Paruh kakapo beradaptasi untuk memakan makanan halus. Burung ini adalah burung herbivora. Mereka memakan 25 jenis tanaman lokal, buah, biji-bijian, serbuk sari dan lapisan kayu pohon. Kakapo suka memakan buah pohon rimu dan akan memakannya sangat banyak ketika musim berbuah. Kakapo punya kebiasaan untuk memegang tanaman menggunakan kakinya dan memuntahkan bagian-bagian yang sulit dicerna dalam bentuk bola.

Kakapo adalah satu-satunya spesies parrot yang tak bisa terbang. Burung ini punya kebiasaan unik saat musim kawin. Burung jantan dan betina akan berkumpul di sebuah tempat dan bersaing untuk menarik perhatian betina. Bahkan, burung jantan bisa pergi sejauh 7 km dari teritorialnya untuk kawin (Pasti capek harus jalan kaki sejauh itu). Burung betina biasanya akan memilih pejantan yang memiliki suara yang keras. Dan untuk membuat suara yang cukup keras dengan frekuensi rendah (di bawah 100hz), burung jantan menggali lubang untuk merefleksikan suara.

Kakapo di malam hariKakapo betina bertelur 3 butir tiap kawin. Mereka bersarang di tanah seperti di lekukan akar pohon yang terlindung. Dan akan dirawat dan dierami sendiri oleh burung betina.

Kakapo menjadi burung yang langka karena predator mereka bertambah banyak (tikus dan kucing tentunya, terlebih burung ini bersarang di atas tanah), diburu manusia untuk ornamen, habitat yang rusak, dan hanya bertelur tiap beberapa tahun sekali



Berikut tabel perkembangan populasi kakapo dari tahun ke tahun.













Semoga Bermanfaat


salam
Blogger

Senin, 02 September 2013

Kea

Warna oranye bisa dilihat saat kea terbang


Nama latin           : Nestor notabilis
Status                  : Terancam punah (IUCN 3.1)
Habitat                : Lereng pegunungan di Selandia Baru



Kea adalah parrot berukuran besar dari Selandia Baru
Persebaran Kea
bagian selatan. Panjangnya kira-kira 48 cm (19 inchi), dengan berat badan 0,8-1 kg. Warnanya hijau olive dengan warna oranye cerah di sayap bagian dalam. Kea hidup berkelompok dengan anggota sampai 13 ekor. Burung ini, sedikit berbeda dengan parrot lainnya. Selain karena paruh atasnya yang panjang, burung ini juga satu-satunya parrot yang hidup di pegunungan alpen. Burung ini termasuk burung dimorphic, kea jantan biasanya berukuran 5% lebih besar dari betina dan memiliki paruh atas yang lebih panjang.


Kea adalah burung omnivora. Burung ini memakan 40 spesies tanaman setempat, larva kumbang, burung lain bahkan mamalia (contohnya kelinci dan kambing). Para peternak kambing sering menganggap burung ini adalah hama karena sering menyerang domba untuk dimangsa.  Burung ini juga memakan sampah dan makanan turis yang datang.

Kea sedang menginvestigasi mobil
Burung ini tak kenal takut dan memiliki keingin tahuan yang tinggi. Mereka dengan berani akan mendekati dan menginvestigasi mobil, tas, sepatu atau apapun itu yang terlihat menarik. Kadang-kadang, mereka juga nyolong makanan dan barang-barang kecil lainnya. Jadi, kalau liburan ke Selandia baru jangan tinggalkan barang-barang sembarangan. heheheh :)




Dalam hal reproduksi, Kea juga sedikit berbeda dari parrot lainnya. Burung ini burung yang suka *maaf* poligami (maksudnya, istrinya banyak :)). Mereka bersarang di tanah dengan telur putih sebanyak 2-5 butir. Lama pengeraman kira-kira 21 hari.


Demikian info yang saya sampaikan. 
Semoga bermanfaat,

Blogger